Senin, 24 Juli 2017

Kamera Mirrorless Terbaik Untuk Pemula

Kamera Mirrorless Untuk Pemula - Karna banyak pertanyaan yang masuk ke e-mail aku mengenai referensi camera mirrorless yang bagus serta murah, aku juga akan cobalah ulas saja di tulisan ini ya. Yang butuh anda tahu dari camera mirrorless sekarang ini yaitu akhirnya telah relatif baik. Dari jenis yang paling mahal ataupun paling murah, hasil fotonya tidak juga akan berlainan jauh. Sudah pasti dengan catatan ukuran sensor yang sama.

Untuk bahasan kesempatan ini, aku juga akan cobalah ulas camera mirrorless dengan ambil contoh type yang paling murah. Untuk catatan saja, aku yaitu pemakai Fuji X serta micro 4/3. Harga yaitu plus lensa kit di ambil dari beberapa toko on-line pada Juli 2016 serta 1 USD = Rp 13. 100

1. Canon EOS M10 (± 6 jt rupiah)
Hasil fotonya serupa seperti kakak-kakak DSLRnya (700d, 70d). Tetapi, pengoperasiannya dapat disebut lambat. Tak tahu dari camera atau lensanya yang memanglah lambat. Terlebih bila indoor, seringkali tidak fokusnya dari pada saat konsentrasi. Namun bila anda punya kebiasaan dengan DSLR canon, anda tidak juga akan dapat membedakan akhirnya. Buat video juga bagus (asal anda jago untuk manual konsentrasi, hehe) Camera ini miliki resolusi 18 Megapixel dengan sensor yang kelihatannya tidak jauh berlainan dengan camera 18 Megapixel canon yang awal kali keluar (EOS 550d, tahun 2010, gile lu ndro).

Untuk videonya canon EOS M10 cuma dapat maksimum full HD 1080 pada 24p, 25p, serta 30p. LCD nya dapat berputar-putar 180 derajat ke depan untuk selfie. Sampai sekarang ini, Canon (serta Nikon) jadi pemain besar di DSLR kelihatannya tidak mau mengkanibalkan penjualan DSLR-nya hingga mereka buat mirrorless ini seperti tidak kemauan. Pikirkan, canon EOS M awal di luncurkan tahun 2012, tetapi hingga sekarang ini cuma berapakah lensa yang ia luncurkan? Ambillah camera ini bila anda fans berat canon serta tidak tertarik berpindah ke beda hati. Sebenarnya aku tidak sangat mereferensikan mirrorless canon untuk sekarang ini.

2. Olympus E-PL7 (± 8 jt rupiah)
Aku pemakai Olympus mulai sejak lama. Karakter Olympus dari type high end ke low end hasil fotonya yaitu sama juga. Yang membedakan cuma sebagian feature serta yang pasti build qualitynya. Dengan pengoperasian, autofocus umpamanya, anda akan tidak temukan ketidaksamaan yang penting pada E-M1 (versus flagship seharga 16 jt ++) serta E-Pl7 ini.

Karna sensornya lebih kecil, automatis lensanya jadi lebih imut. Noisenya semakin banyak? Iya, memanglah. Namun tidak banyak-banyak sangat kok. Olympus serta Panasonic miliki satu standar yang bernama micro 4/3. Jadi, mereka miliki mounting lensa yang sama. Lensanya juga bermacam. Jumlahnya telah nyaris menjangkau 100 buah lensa yang dapat anda tentukan, termasuk juga dari third party seperti merk samyang, sigma, dan lain-lain.

Dengan sensor 16 MP yang cukup besar, body nya merasa begitu enteng. LCD nya yang flip ke depan untuk selfie berputar-putar lewat bawah, buat ribet bila dipakai bersamaan dengan tripod. Jadi catatan, ukuran aspect ratio dari camera Olympus serta Panasonic yaitu 4 : 3. Bila anda menginginkan memakai 3 : 2 seperti DSLR biasanya, automatis sisi atas serta bawah lensa juga akan dipotong.

Aku (sempat) miliki olympus E-M5 serta E-M10 serta begitu senang dengan akhirnya. Hasil warnanya begitu colorful, serupa nikon. Feature paling utama Olympus yang paling aku sukai yaitu stabilizer di sensornya. Jadi, lensa apa pun yang anda input (even gunakan adaptor) juga akan jadi stabil. Dapat gunakan slowspeed hingga 1 detik tanpa ada tripod!

3. Panasonic GF8 (± 7 jt rupiah)
Aku belum juga sempat cobalah camera ini, namun sempat coba GF7. Tidak jauh berlainan dengan E-PL7, camera ini masih tetap beauty-selfie-centric tetapi Panasonic populer dengan kwalitas videonya yang cukup baik. Bila untuk photo, aku tentukan olympus. Namun bila video, pasti panasonic. Namun, panasonic miliki hubungan kerja dengan Leica yang jadikan sebagian lensanya begitu ‘leica’ dengan kata lain mahal. Namun begitu worthed dengan kualitaasnya kok. Sebut saja panasonic nocticron 42. 5 f/1. 2 yang bokehnya mengagumkan untuk sensor sekecil panasonic. Panasonic kelihatannya kurang gencar marketingnya di Indonesia jadi tidak sangat terdengar.

4. Fujifilm X-A2 (± 8 jt rupiah)
Aku juga pemakai Fujifilm, namun aku kurang sukai dengan deretan camera low end mereka ini. Berlainan dengan Olympus yg tidak kurangi ‘tenaga’ pada camera kelas bawahnya, Fuji kelihatannya memangkan processor serta RAM camera ini hingga merasa agak nge-lag waktu dipakai. Untuk warna, aku akui begitu baik. Terlebih buat anda penggemar JPEG, fotonya segera merasa cakep serta minta segera di print atau diunggah ke Instagram! Cobalah diliat hasil photo aku waktu memphoto satu wedding.

Build qualitynya begitu plasticky sekali serta berkesan murahan. Tetapi aku begitu sukai lensa fuji. Mereka miliki line up lensa prime yang begitu baik. Sebut saja 16 1. 4, 23 1. 4, 35 f/2, 56 1. 2 serta lain-lainnya. Bahkan juga, argumen aku beli fuji cuma karna aku jatuh cinta pada lensa 16 1. 4-nya. Lensa ini begitu tajam, setajam silet, sampai merobek-robek dompet aku. Namun, ya, telah terlanjur cinta, ingin bagaimana?.

Anjuran aku bila menginginkan ambillah fuji, cobalah step up ke X-T10, ditanggung akan lebih asyik. Oh iya, untuk sesaat ini, lupakan saja bila fuji miliki feature video recording. Terkecuali untuk Fuji X-T2 yang juga akan rilis sebentar sekali lagi. Meskipun harga kamera terbaru dari Fujifilm terkenal akan mahalnya, namun kualitas hasil foto yang diberikan sepadan dengan harga.

5. Samsung NX3000

Beritanya sich, samsung telah mulai meninggalkan usaha camera mirrorless. Jadi baiknya dijauhi. Namun, samsung miliki line up camera yang begitu baik, seperti NX1 yang miliki feature tambah lebih mutakhir dari pada pesaingnya. NX3000 juga cukup bagus kok. Aku sempat miliki serta review-nya ada di sini.

Minggu, 16 Juli 2017

Tips Membeli Kamera Mirrorless Untuk Pemula

Memilih Kamera Mirrorless - Untuk blogger, camera yaitu satu diantara benda yang paling essential. Serta mungkin saja semuanya blogger inginkan camera yang paling mutakhir supaya dapat menghasilkan photo yang bagus. Jadi jikalau tulisan umum saja, paling tidak fotonya bagus serta enak dilihat gitu. Problemnya, membuat photo yang bagus itu nyatanya ngga cukup hanya camera mumpuni.

Skill serta sense dalam photografi harus juga diasah. Dalam bhs jawa sich banyak yang katakan istilahnya “the man behind the gun” gitu. Uhuk! Ngomong masalah photografi buat pingin toyor kepala sendiri deh. Telah 2 th. lebih pegang camera DSLR namun masih tetap ngga dapat gunakan dengan maksimal. Eh namun di sini saya bukanlah ingin ulas tentang tehnik atau teori photografi kok.

Kemudian baru deh saya korek tabungan buat bebrapa lebih beli camera mirrorless yang sekali lagi kekinian itu. Keinginannya saya dapat lebih produktif, serta ngga usah ribet sekali lagi sama camera gede yang memberatkan leher serta pundak, tak tahu waktu traveling atau waktu menghadiri moment blogger. Sebelumnya beli camera, saya pernah ditempatkan pada dua pilihan. Pilihannya pada nekat beli segera ke toko off line, atau nungguin promo harbolnas Bukalapak saja. Tanggal 11. 11 kan sukai gede-gedean tuch diskonnya.

Serta karna telah ngebet sama mirrorless dambaan, pada akhirnya cocok awal bln. November saya minta dianter Ojrahar ke toko camera populer di bilangan Cideng, Jakarta. Luckily, tengah ada promo kontan back dengan kata lain potongan harga hingga 1 juta rupiah untuk type camera incaranku. Ada beberapa alasan mengapa saya menyukai kamera mirrorless adalah hasil jepretan kamera mirrorless tidak kalah dengan hasil foto kamera DSLR.

Bahkan ada beberapa varian kamera Mirrorless yang mampu mengasilkan gambar foto yang bernilai seni tinggi. Tidak heran bila di beberapa situs maupun blog fotografi ada yang membahas mengenai hasil kamera mirrorless vs dslr. Selain itu kamera mirrorless juga memang mampu menarik hati banyak orang, terbukti dari banyaknya orang yang mencari informasi mengenai kamera mirrorless terbaik 5 jutaan, kamera mirrorless terbaik dibawah 10 juta ataupun sejenisnya. Nah, sesuai sama judul tulisan ini, saya ingin sharing panduan beli camera berdasar pada pengalamanku.

Awal, kenali apa kebutuhanmu
Buat aku yang suka traveling, serta sukai turut blogger gathering, saya terasa memerlukan camera mirrorless yang mempunyai body kompak dengan kata lain kecil serta enteng, tetapi dapat hasilkan gambar berkwalitas. Selain itu, saya juga terasa memerlukan koneksi wifi untuk dapat transfer photo segera dari camera ke handphone. Soalnya kan bila di acara blogger tuch sukai ada keharusan berbagi photo ke socmed dengan live. Nah, jadi ngga usah repot sekali lagi masalah transfer photo yang harus pakai pertolongan card reader serta laptop.

Setelah itu, saya perlu camera dengan sensor yang besar serta autofocus yang cepat, dan dapat hasilkan photo yang lumayan walaupun gunakan model auto. Hingga saya dapat mengabadikan peristiwa secara cepat di acara-acara perlu, yang mana peristiwa itu ngga mungkin saja terulang. Sensor yang besar sangat mungkin kita membuat photo yang tetaplah OK walaupun minim sinar. Autofocus yang cepat jadikan camera siap dipakai untuk memphoto setiap saat tanpa ada jeda dari satu bidikan ke bidikan setelah itu.

Bila autofocusnya lambat, habis jepret satu photo, terkadang kita mesti nunggu sebagian detik hingga camera siap untukjepretan setelah itu. Contoh masalah nih, saat saya ada di acara rilis ASUS Zenfone 3. Ada peristiwa dimana jenis menunjukkan gadget sembari berlenggak-lenggok diatas panggung. Sedihnya, acara itu dilangsungkan didalam ruang serta minim sinar. Eleuh, segera deh camera yang keliatan bagus beralih jadi macan ompong yang ngga dapat ngapa-ngapain. Untungnya saya telah mulai dapat setting manual. Jadi trial and error nya banyak. Serta dari beberapa ratus photo yang aku bikin, dapet lah satu atau dua yang bagus.

Ke-2, searching serta bertanya pada ahlinya
Sesudah tau persis apa yang saya perlukan, saya mulai searching beberapa type camera mirrorless. Bukan hanya artikel penjelasan, namun juga spesifikasi komplit serta daftar harga kamera terbaru di beberapa toko on-line. Dari artikel penjelasan, saya mulai mengetahui serba-serbi masalah camera. Umumnya bila temukan kenyataan baru sekitar spesifikasi camera, saya juga akan segera check apakah camera incaranku mempunyai spesifikasi seperti yang barusan kubaca di satu artikel review itu.

Contoh, satu artikel mengatakan kalau sensor APS-C di kenal jadi sensor dengan kecepatan tinggi serta dapat hasilkan gambar yang bagus. Sesudah membaca itu, saya juga akan segera check spesifikasi camera incaranku apakah telah memakai sensor APS-C atau belum juga. Tempat favoritku untuk check spesifikasi umumnya ya toko on-line, soalnya dapat sekalian check harga nya.

Hasil searching sana sini, saya jadi tau kalau terdapat banyak camera mirrorless dengan harga di bawah 10 juta-an yang telah memakai sensor APS-C. Salah satunya yaitu merk SONY a6000 serta Fujifilm XA-2. Dua merk itu masuk dalam daftar incaranku terkecuali Olympus Pen EPL-7. Sesudah banyak searching, mulai deh bingung mesti tentukan yang mana diantara tiga merk itu. Serta waktu itu lah saya terasa butuh berkonsultasi pada beberapa suhu yang memiliki pengalaman dalam soal photografi.

Dari narasi panjang diatas, telah kebaca belum juga pada akhirnya saya beli camera yang mana? Demikianlah pengalamanku waktu mengambil keputusan beli camera mirrorless, sekalian panduan beli camera mirrorless supaya sesuai sama keperluan. Siapa tau dapat jadikan bahan pertimbangan rekan-rekan yang miliki gagasan beli camera kurun waktu dekat, namun ngga miliki saat untuk cobalah ke tokonya segera, atau mungkin saja ada yang ingin memakai diskonvBukalapak.


Dapat dipikirkan dahulu lantas putuskan dengan bijak serta pas sebelumnya beli on-line. Setelah kita mempertimbangkan beberapa point penting dalam memilih kamera mirroless terbaik, anda mulai memperhatikan harga kamera terbaru dipasaran dengan melihat situs resmi dari merk kamera mirrorless terbaik yang sedang anda incar. Semoga bermanfaat